Posted by : UnknownHenry Minggu, 02 Februari 2014Henry

CRIMPING

Kabel LAN
Merupakan media transmisi Ethernet yang menghubungkan piranti-2 jaringan dalam jaringan komputer kita. Adalah sangat bermanfaat jika kita mengenal lebih baik mengenai kabel LAN sebelum kita membuat design jaringan. Design kabel jaringan yang bagus, merupakan unsur pendukung yang membuat jaringan komputer LAN kita nantinya mudah dipelihara dan bisa dikitalkan. Jadi kabel LAN sangat bermanfaat sekali dalam realitas jaringan. Pertama kali LAN menggunakan kabel “coaxial”. Kemudian, kabel “twisted pair” yang digunakan dalam sistem telepon telah mampu membawa frekuensi yang lebih tinggi dan dapat mendukung trafik LAN. Dan saat ini, kabel fiber optik telah tampil sebagai pilhan kabel berkecepatan sangat tinggi. Local Area Network menggunakan tiga tipe kabel :
· Twisted Pair
· Coaxial
· Fiber Optik


Arsitektur Jaringan
Ada beberapa macam tipe Ethernet yang secara umum terbagi atas dua bagian yaitu yang mempunyai kecepatan 10 MBps dan Fast Ethernet yaitu yang mempunyai kecepatan 100 MBps atau lebih. Ethernet 10 MBps yang sering digunakan adalah 10Base2, 10Base5, 10BaseT dan 10BaseF. Sedangkan untuk kategori Fast Ethernet adalah 100BaseT dan 100VG-AnyLAN.


10Base2
10Base2 disebut juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sbg Cheaper Net. 10Base2 menggunakan topologi Bus. Spesifikasi 10Base2

*      adalah sebagai berikut:Panjang kabel per-segmen adalah 185 m
*      Total segmen kabel adalah 5 buah
*      Maksimum Repeater adalah 4 buah
*      Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah
*      Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m
*      Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30
*      Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m
*      Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
*      Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U


10Base5
10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut:

v  Panjang kabel per-segmen adalah 500 m
v  Total segmen kabel adalah 4 buah
v  Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3
v  Jarak terdekat antar station minimum adalah 2,5 m
v  Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100
v  Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 m
v  Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m
v  Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
v  Jenis kabel Coaxial RG-8 atau RG-11


10BaseT
Berbeda dengan 10Base2 atau 10Base5 yang menggunakan topologi Bus, pada ethernet TbaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi Star ini paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan Coaxial tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseTadalah sebagai berikut:
ü  Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m
ü  Maksimum jumlah segmen adalah 1024
ü  Maksimum jumlah node per-jaringan 1024
ü  Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah dalam bentuk hubungan chain
ü  Kabel yang digunakan UTP Category-3 atau lebih


10BaseF
10BaseF mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya mahal dan pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta kabel yang digunakan adalah serat optik.


100BaseT
100BaseT disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai, yaitu:
§  100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 pasang
§  100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 pasang
§  100BaseTX, memakai kabel serat optic


100VG-AnyLAN
100VG-AnyLAN bukan merupakan ethernet umum murni karena metode akses medianya berdasarkan demand priority. 100VG-AnyLAN bisa digunakan dengan sistem Frame Ethernet ataupun dengan Frame Token Ring. Kabel yang digunakan adalah kabel UTP Category-3 atau 5. Tidak seperti ethernet biasa yang menggunakan kabel UTP dengan panjang maksimum segmen 100 m, maka pada 100VG-AnyLAN jika yang dipakai adalah UTP Category-5 maka panjang maksimum segmennya bisa mencapai 150 m, sedangkan yang memakai serat optik panjang maksimum segmen-nya adalah 2000 m.


Jenis – Jenis Kabel LAN
Tiga jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu :

1.         Twisted Pair
Kabel Twisted pair (pasangan berpilin) adalah sebuah bentuk kabel di mana dua konduktor digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP) cables, dan crosstalk di antara pasangan kabel yang berdekatan.


Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabeljaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.


Identifikasi UTP
Kita harus terbiasa dengan baik untuk bisa mengidentifikasikan kabel ini dengan memeriksa pin-2 nya. Sebenarnya ada dua macam standart yaitu:
*      T568-A adalah kabel LAN UTP jenis straight through, kedua ujung penempatan kabel pada pin-2 konektor RJ-45 adalah sama
*      T568-B adalah kabel LAN UTP jenis cross-over. Kita bisa perhatikan dengan seksama pada kabel cross-over ini, pasangan pin 2 dan 6 dan pasangan pin 1 dan 3 bertukar tempat.

Straight Trough Cable
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan perangkat yang berbeda, contoh PC To Switch, Switch To Router, PC To Hub. Kabel ini menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artinya ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight trough cable ini, yaitu : Untuk kabel dengan konfigurasi memiliki sususan warna sebagai berikut (T568 -A):

  
Cross Over Cable
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan perangkat setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut konfigurasi pengkabeLAN/pemasangan konektor RJ-45: untuk cross memiliki konfigurasi kabel dengan ujung ujung A-B atau B-A , maksudnya jika salah satu ujung nya seperti ini :
  

Roll Over Cable
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan perangkat yang berbeda, hampir sama pengertiannya dengan straight trough namun jenis kabel ini lebih menghubungkan perangkat yang memiliki konsole sebagai contoh koneksi antara Switch To Printer, atau Switch To Infocus. Berikut konfigurasi pengkabeLAN/pemasangan konektor RJ-45: untuk roll memiliki konfigurasi kabel dengan ujung – ujung A dan ujung satunya kebalikan warna A , maksudnya jika salah satu ujung nya seperti ini :


Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.  


Kabel Coaxial
Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengar elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang seLANjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.

Beberapa jenis kabel coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.


Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut:
*      Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
*      Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
*      Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
*      Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
*      Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
*      Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter). Setiap segment harus diberi ground. Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
*      Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).


Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kaLANgan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi stkitar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Ø  Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Ø  Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Ø  Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Ø  Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Ø  Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Ø  Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Ø  Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Ø  Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Ø  Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.


Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Kabel fiber optic merupakan kabel jaringanyang dapat mentransmisi cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel ini lebih mahal. Namun, fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya. biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone (TuLANg Punggung) karena dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam jaringan ini,namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber optic untuk jaringan biasanya LAN, WAN maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan lagi namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup mahal dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya.


Proses Penyambungan FO
Biasanya kabel fiber optic digulung pada haspel. Panjang kabel fiber optic dalam sebuah haspel bergantung pada besarnya kabel dan haspelnya. Ada haspel yang dapat menampung 2000 m kabel fiber optic. Karena kabel fiber optic digelar untuk jarak jauh (dapat mencapai puluhan atau ratusan kilometer) maka diperlukan proses penyambungan yang disebut proses splicing. Alat untuk melakukan proses penyambungan kabel fiber optic disebut FUSION SPLICE.


Pemasangan Connector FO
Terminasi adalah proses pemasangan connector pada fiber optic. Proses ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan, mengingat diameter kabel fiber optic adalah sedemikian kecil, jauh lebih kecil daripada rambut manusia.Connector yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah SC connector yang menyerupai BNC connector. Namun SC connector akan menjadi lebih popular karena mudah digunakan. Untuk melakukan terminasi diperlukan tool kit yang disebut termination kit. Proses terminasi connector fiber optic dimulai dengan mengupas jaket kabel dengan suatu alat yang dikenal sebagai stripper, lalu core fiber optic dipotong dengan alat scribe.


Jenis-Jenis Kabel Fo
Serat optic dapat dibagi menjadi 3 jenis:

1.         Single Mode
Yaitu serat optic dengan core yang sangat kecil, sekitar 8 mikro meter. Besar diameternya mendekati panjang gelombang, sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Ia hanya mengirim satu sinyal pada waktu yang sama. Pulsa cahaya yang ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310 -1550nm.

2.         Multi Mode Step Index
Yaitu serat optic dengan diameter core yang sedikit lebih besar dibanding single mode, sekitar 10 mikro meter. Ukuran tersebut membuat laser di dalamnya terpantul didinding cladding, yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optic jenis ini. Kabel jenis ini dapat megirimkan data yang berbeda pada saat yang bersamaan. Namun, jika kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer, kabel multi mode hanya mampu menjangkau kurang dari 550 meter.

3.         Multimode Grade Index
Yaitu serat optic dengan diameter core yang terbesar, dibanding dua jenis serat optic lainnya. Jenis yang satu ini tidak terlalu banyak digunakan.


Sekian Posting Dari Saya ^^
Pengunjung yang Baik Selalu meninggalkan jejak ^^

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About This Blog

Disini Tempat Berbagi Tips dan Trik Tentang Komputer, Jaringan & Elektro, Kalo Mau ngasih Tambahan pada tips monggo di komen, kalo ada tips yang salah dari saya monggo kripik pedes nya

Copyright © Computer Networking And Electrical Engineering -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Henri Ismail